MAKANAN KHAS REMBANG

 • Ada berbagai macam makanan khas Kab. Rembang

1. Sayur Mrico

sumber:https://images.app.goo.gl/V9uiBWqc2tLLAs8P9

Kelo Mrico, menu olahan ikan khas Rembang. Namanya yang asing, mengundang rasa tahu pengunjung, terutama dari luar kota. Seperti apa kelo mrico dan bagaimana rasanya? Kelo mrico adalah menu sejenis sup ikan, yamg berisi ikan dukang atau yang biasa dikenal ikan sembilang.

Kuahnya kekuningan dengan bumbu rempahyang kuat, sehingga tak terasa amis saat disantap. Bedanya dengan sup lain, penambahan merica yang banyak yang membuat kelo mrico semakin sedap, wangi, dan pedas. Pas untuk hidangan makan siang, dipadukan dengan nasi hangat, sambal, dan gorengan.

sumber:https://lifestyle.sindonews.com/read/207542/185/gurih-pedas -olahan-ikan-berbumbu-merica-khas-rembang-1603552234

2. Sate Serepeh


sumber:https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-oc6xh6oujnQ%2FVlZnhxtAMzI%2FAAAAAAAAVX4%2FZrN1r_d9KCQ%2Fs1600%2FA%252BSATE%252BSEREPEH%252B3.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.diahdidi.com%2F2015%2F11%2Fsate-serepeh-khas-rembang.html&tbnid=x2lzDfZgc5kwnM&vet=1&docid=5UYvCihN1Fk3WM&w=1500&h=997&hl=id-ID&source=sh%2Fx%2Fim

Sate srepeh, ikon kuliner Kabupaten Rembang, dikenal sebagai masakan legendaris. Sate ini terbilang unik karena tampilan dan racikannya beda dengan sate ayam lainnya.

Sate srepeh khas Rembang ini. Bumbunya berwarna merah kekuningan, bersantan, dan lebih encer ketimbang bumbu sate pada umumnya. Rasanya manis, namun terdapat sensasi rasa pedas dan gurih. Berbeda jauh dengan rasa sate dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap.

sumber:https://food.detik.com/info-kuliner/d-3802150/ah-gurih-pedas-sate-srepeh-khas-rembang-bikinan-bu-slamet

3. Sayur Mangut


sumber:https://images.app.goo.gl/mea33GFy6kPXDt6B8

Sayur mangut merupakan salah satu makanan khas daerah Rembang Jawa Tengah. Sayur mangut memiliki cita rasa yang nikmat dengan bahan utama yaitu ikan pari asap (iwak pe). Makanan ini cocok untuk dikonsumsi sebagai makan siang karena memiliki rasa yang pedas sehingga dapat menambah selera makan kamu. 

sumber:https://jateng.inews.id/berita/5-makanan-khas-rembang-jawa-tengah-wajib-kamu-coba

4. Urap Latoh

sumber:https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Flookaside.fbsbx.com%2Flookaside%2Fcrawler%2Fmedia%2F%3Fmedia_id%3D1289953411213200&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Forangrembang%2Fposts%2Furap-latoh-salah-satu-makanan-khas-rembang-dengan-rasa-yang-unik-saat-musim-kema%2F1289953411213200%2F&tbnid=ou3p43v6jK-9WM&vet=1&docid=qTS82-Z_7dAfQM&w=1080&h=1004&hl=id-ID&source=sh%2Fx%2Fim

Urap latoh adalah salah satu makanan khas daerah Rembang Jawa Tengah. Latoh atau yang sering disebut sebagai rumput laut ini juga kaya akan gizi. Urap latoh cocok untuk dimakan sehari-hari karena dapat dinikmati secara langsung setelah dicuci sampai bersih kemudian dicampur dengan bumbu urap. 

Urap latoh dapat dinikmati dengan hidangan pendukung seperti tempe, tahu, dan telur. Apalagi kalau ditambah nasi panas. Kalau soal rasa jangan diragukan lagi, karena dijamin nagih.
sumber:https://jateng.inews.id/berita/5-makanan-khas-rembang-jawa-tengah-wajib-kamu-coba

5. Dumbeg

sumber:https://images.app.goo.gl/WkoEB434jQSQ8S8J6

Dumbeg adalah makanan khas Kabupaten Rembang yang mirip dengan dodol. Panganan ini dibuat dari olahan tepung beras serta gula merah yang direbus dengan air hingga menjadi juroh. Kemudian adonan Dumbeg dibungkus secara unik menggunakan daun lontar.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Jumi Sri Lismawati, Sabtu (3/7/2021), makanan ini biasanya dijumpai pada saat acara 1 pekan setelah pernikahan pengantin yang disebut sebagai acara sepasar.

Konon, sejarahnya makanan Dumbeg ini menjadi salah satu camilan favorit para wali. Dumbeg kerap kali menjadi sajian atau suguhan untuk tamu yang datang ke rumah. Selain itu, Dumbeg juga disajikan di acara-acara tradisi, seperti sedekah bumi yang sudah menjadi makanan wajib saji.

Dumbeg juga memiliki filosofi yang dipercaya sebagai simbol kesuburan dan simbol lambang laki-laki yang juga disebut lingga. Dalam tradisi Jawa Kuno, pasangan Dumbeg adalah jadah atau ketan yang menjadi simbol perempuan. Dengan demikian, kedua makanan tradisional tersebut melambangkan suatu kesuburan dan tonggak dari peradaban.

Dumbeg Rembang yang paling lezat kebanyakan berasal dari dari sebagian besar desa di wilayah Kecamatan Sulang, Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur dan Desa Mondoteko, Kecamatan Rembang. Bahan-bahan untuk membuat Dumbeg ini antara lain; 1 liter santan kental, 250 gr gula pasir atau gula merah, 1 sendok the garam, ½ kg tepung beras, 2 sendok makan air kapur sirih dan lebar daun lontar.
sumber:https://www.solopos.com/dumbeg-rembang-camilan-walisongo-saat-berdakwah-1136702

Komentar